Rabu, 24 Desember 2008

Di Balik Musibah

Bencana  atau Musibah bisa menjadi sumber pahala sekaligus sumber dosa bagi kita, tergantung pengelolanya (tanggapan tentang musibah / bencana), bila kita mampu mengelola sesuai manajemen Rosulullah (pengelolaan Rosulullah dalam menghadapi musibah / bencana), maka jadinya Pahala, dan sebaliknya..
Sering kita mengeluh, bila sesuatu yang tak kita inginkan terjaadi pada diri kita, sehingga secara tidak sadar kita telah melawan (tidak rela) dengan keputusan Allah, meski hanya dalam hati.
Itu semua terjadi karena kita belum mengetahui apa rahasia di balik musibah / bencana itu, apa yang telah Allah siapkan untuk kita dengan adanya musibah / bencana itu, sebab yang kita anggap baik untuk diri kita, belum tentu baik untuk kita, dan yang kita anggap buruk untuk diri kita belum tentu buruk untuk kita dalam pandangan Allah yang Maha Benar.
Sebagai contoh : Si A hendak mengajak si B untuk pergi berlibur, namun si B tidak di beri izin oleh orang tuanya, sehingga si B tidak jadi ikut berlibur, dan achirnya kecewa, namun dalam perjalanannya, pesawat yang ditumpangi oleh si A mengalami kecelakaan yang mengakibatkan semua penumpangnya meninggal dunia. Nah, disitulah kekecewaan si B akan berubah menjadi rasa syukur & terima kasih kepada allah atas tercegahnya dia untuk ikut berlibur, (Alchamdu lillah aku gak sido melu, nek melu aku melu mati la'an, gak sido rabi rek.. he.he.he.)
Ada sebuah cerita dari Lukman Al-hakim, suatu saat lukman dan putranya pergi ke suatu kota, ketika melewati gurun pasir tiba-tiba putranya terkena duri yang mengalirkan banyak darah, kemudian Lukman Al-Hakim berkata : Yaa Allah Yaa Rabb, engkau maha bijaksana atas apa yang terjadi pada hambamu... kemudian tiba-tiba datang seorang malaikat yang menyerupai manusia dan berkata : Wahai Lukman, engkau benar, Tuhanmu Maha Bijaksana* atas apa yang terjadi pada hambanya, tahukah engkau, apa yang sedang terjadi dikota yang hendak kau lewati itu?!? dikota itu Allah sedang membolak-balikkan kota itu beserta isinya yang telah mendurhakai-Nya. Dari situ Lukman semakin yakin atas keMaha Bijaksanaan Allah.
Maha Suci Allah dari perbuatan yang sia-sia..
(*Bijaksana : Dalam mengatur tidak merugikan salah satu pihak)   by. fullchaQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kumpulan Kitab Kuning Pesantren dan Bahtsul Masa'il

Kumpulan Kitab Kuning Pesantren dan Bahtsul Masa'il  NGOPISS Kumpulan Hasil Musyawaroh dan Kumpulan berbagai Kitab Kuning Pesantren GRAT...